Kisah Haru Anak Yatim Putra Polwan Sering Diejek, Mandiri saat Ditinggal Bertugas
Bripka Eka Indria, anggota Polres Jeneponto Sulawesi Selatan terpaksa hidup
mengasuh buah hati seorang diri. Sang suami diketahui telah meninggal dunia.
Kedua buah hatinya pun seringkali mendapat ejekan lantaran tak lagi memiliki
ayah. Tak terkira, kedua putranya turut berbesar hati hingga hidup mandiri.
Keduanya mengerti kesibukan sang ibu. Lantas, bagaimana kisah haru kedua
bocah putra Polwan tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
Anak Yatim Ditinggal Ayah
Di balik kelembutan sosok Bripka Eka Indria saat bertugas mengayomi
masyarakat, ada ketangguhan luar biasa yang dimiliki. Bripka Eka yang
merupakan seorang polwan yang kini bertugas di Polres Jeneponto tinggal
bersama dengan kedua buah hatinya.
Arya beserta Diaz, putra Bripka Eka tak segan untuk berbagi cerita mengenai
kehidupan keduanya bersama sang ibunda. Hal itu pun nampak dalam sebuah
video singkat yang diunggah pada akun Instagram @polisi_indonesia.
Sepeninggal sang ayah yang pergi untuk selamanya, sang ibunda lah yang kini
menjadi tulang punggung. Bahkan, Bripka Eka turut berperan menjadi dua sosok
bagi putra-putranya.
"Sejak ayah meninggal lima tahun lalu, mama menjadi tulang punggung.
Membantu tugas kami, mengantar dan menjemput sekolah," ungkap Arya dan
Diaz.
Sering Diejek
Tak lagi memiliki ayah membuat Arya beserta Diaz kerap kali mendapat
ejekan. Hal itu pun menjadi hal yang tak baru lagi bagi keduanya.
Hinaan yang dilontarkan teman sekolah keduanya pun mendapat reaksi dari
ibunda. Sang ibu disebut Arya dan Diaz tak segan untuk pasang badan,
melindungi kedua buah hatinya.
"Membela kami dari ejekan teman karena kami sudah tidak punya ayah,"
terangnya.
Belajar Mandiri
Menjadi anak yatim yang kerap dihina tentu membuat Arya beserta Diaz kian
tangguh. Terlebih waktu sang ibunda yang terbatas mengurus keduanya
membuat mereka hidup mandiri.
"Kata mama, menjadi anak Polwan harus siap ditinggal. Seperti tugas
pengamanan, kami ditinggal berdua di rumah. Mama selalu bilang kami sudah
besar, kami bisa belajar mandiri," ungkap keduanya.
Meski tak selalu bersama, namun keduanya turut menjaga sang ibunda dengan
dekapan doa. Kesehatan serta rezeki melimpah senantiasa dipanjatkan bagi
ibunda tercinta.
"Kami berdoa kepada Allah, semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada
mama, lindungi mama, dan lancarkan rezeki mama," sambungnya.
Cita-cita jadi Taruna Akpol
Lahir di keluarga anggota Korps Bhayangkara membuat keduanya tumbuh
menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Bertolak dari pekerjaan sang
ayah dan ibu, keduanya pun memiliki impian yang sama.
Cita-cita Arya serta Diaz pun ingin meneruskan perjuangan sang ayah.
Keduanya mantap bermimpi bahwa kelak dapat menjadi abdi negara melalui
pendidikan sebagai Taruna Akpol.
"Kami janji akan belajar agar nanti kami bisa mewujudkan impian ayah
menjadi Taruna Akpol," terangnya.
Tuai Rasa Haru & Dukungan
Kisah haru dari anak yatim yang merupakan putra dari seorang polwan
tersebut banjir air mata dari publik. Banyak dukungan serta doa pula yang
ditulis bagi kedua bocah pemberani itu.
"Kuat nak," tulis akun @lisnawatiirpan
"Kok aku ikut nangis," tulis akun @mrs_jack_dreg
"Amiinn ya Allah. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Semangat
anak-anak hebat, anak-anak kuat," tulis akun @nenohandiyana.p
"Sedihh banget, peluk sayang. Sehat selalu yaa. Aamiin," tulis akun
@intannovitasari313
"Sehat-sehat sayang buat kalian, semoga kelak jadi anak yang sukses
amiin," tulis akun @meyshoff
"Kalian anak-anak hebat. Bersama mama kalian kuat. Terus berbakti ya nak.
Insha Allah kalian menjadi orang sukses," tulis akun @khusnul6922
Video
Dua anak yatim hidup mandiri dan menyebut siap ditinggal ibu sewaktu-waktu
bertugas. Lahir dari rahim seorang polwan dan polisi membuat keduanya
bercita-cita ingin seperti orangtua.
Mengabdi negeri menjadi taruna Akpol merupakan impiannya. Berikut video
selengkapnya.